-
Jan, Tue, 2024
Permainan Tradisional



Kaya Budaya, Kaya Manfaat: Mendalami Permainan Tradisional dan Dampak Positifnya pada Anak
oleh HUMAS AHIS | Januari 11, 2024 | Berita Terkini
AHIS – Permainan tradisional di Indonesia, menurut data statistik kebudayaan tahun 2017, mencapai sekitar 785 jenis. Dalam era teknologi dan informasi sekarang, anak-anak cenderung lebih memilih permainan modern berbasis elektronik dan hiburan digital daripada permainan tradisional yang semakin tergeser peminatnya. SDIT Al Hidayah mewujudkannya dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bagi siswa. Proyek ini berinisiatif untuk mengasah keterampilan sosial dan karakter siswa dengan mengintegrasikannya dengan permainan tradisional.
Bertempat di halaman sekolah AHIS, para siswa bermain gobak sodor, teplak gunung, ular naga, balap karung, bentengan, kelereng, teklek, egrang, dan beberapa permainan lainnya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi di Indonesia. Salah satu contohnya adalah teplak gunung. Permainan tradisional ini dimainkan dengan cara menepuk-nepuk tubuh dengan tangan secara bergantian. Pemain biasanya membentuk lingkaran dan melakukan gerakan tepuk tangan yang serasi. Permainan ini populer di beberapa daerah di Indonesia dan merupakan salah satu bentuk hiburan tradisional yang melibatkan ritme, gerakan tubuh, dan interaksi sosial.



Permainan tradisional yang sering kali dimainkan dalam kelompok, membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial. Mereka belajar berkomunikasi, berkolaborasi, dan berinteraksi dengan teman sebaya mereka. Manfaat lainnya adalah mengembangkan keterampilan motorik karena menggunakan gerakan fisik, seperti melompat, berlari, atau melempar. Permainan ini juga memungkinkan siswa memahami dan menghargai warisan budaya. Mereka belajar tentang tradisi dan nilai yang terkandung dalam permainan tersebut.
Permainan tradisional juga sering kali sederhana dan memerlukan kreativitas yang mengembangkan imajinasi anak dan keterampilan berpikir. Hal ini disertai dengan aktivitas motorik, menyebabkan permainan tradisional menjadi alternatif kegiatan yang sehat bagi anak dan mendidik, serta membantu mengurangi ketergantungan mereka terhadap perangkat elektronik. Adapun hal terpenting bagi siswa bermain permainan tradisional adalah menguatkan nilai fair play atau sportivitas dan kerjasama. Mereka belajar menerima kemenangan dan kekalahan dengan sikap yang baik.